Jakarta - Lima menteri kabinet SBY dinilai pantas direshuffle. Kelima menteri tersebut adalah Menteri Energi dan Sumberdaya Mineral Darwin Zahidi Saleh, Menteri Perdagangan Marie Elka Pangestu, Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa, serta Menteri Sekretaris Negara Sudi Silalahi.
"Mereka pantas direshuffle karena kinerjanya tidak memuaskan publik dan berorientasi bukan pada penciptaan kesejahteraan rakyat," ujar Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan dalam keterangan pers, Selasa (14/9/2010).
Menurutnya, tanpa komitmen mengganti lima menterinya itu, Presiden SBY sekadar menambah permasalahan bangsa dan tidak mendorong terlaksananya pemerintahan yang efektif untuk kepentingan rakyat.
"Kelima menteri tersebut sukar dipertahankan dengan posisinya yang ada, sehingga Presiden SBY tidak usah ragu melakukan pergantian maupun kocok ulang sesuai hak prerogatifnya," jelas Syahganda.
Menurutnya, Menteri ESDM Darwin Z Saleh, dipandang tidak memiliki profesionalisme dan kepatutan tugas dalam menjalankan perannya, serta tidak memiliki prestasi apa pun pada negara.
Sementara Marie E Pangestu, lebih merupakan sosok yang berkiblat pada liberalisasi ekonomi sekaligus membuat Indonesia kini dibanjiri produk asing, khususnya China, tanpa kehendak mendahulukan peran ekonomi rakyat di dalam negeri.
Terkait Muhaimin Iskandar, lanjut Syahganda, dianggap menteri yang tidak cakap mengatasi persoalan pekerja atau pun pengangguran, serta tidak berhasil dalam menangani nasib TKI di luar negeri.
Sedangkan Marty Natalegawa, kesalahannya terutama dalam menjaga kemartabatan bangsa dengan negara lain, yang menjadikan Indonesia tidak berharga termasuk oleh Malaysia.
Sementara Sudi dinilai tidak cakap dalam menata efektivitas kerja di lingkungan Presiden SBY, yang terlalu banyak melahirkan kelembagaan satuan tugas (satgas), di luar tugas para menteri yang sama persis.
Selasa, 14 September 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar