Kamis, 30 Desember 2010

Masukan Kerabat ke Area VIP, Paspampres Rawan Penyusupan


Jakarta - Oknum Paspampres terang-terangan memasukan kerabatnya ke bangku VIP dalam pertandingan final AFF Suzuki Cup, Rabu (29/12) kemarin, di Gelora Bung Karno. Patut dicurigai jika Paspampres mudah disusupi dan tidak steril selama bertugas.


Pernyataan tersebut dikatakan mantan Sekretaris Militer era Orde Baru yang kini menempati posisi Wakil Ketua Komisi I DPR RI, TB Hasanuddin, saat berbincang dengan detikcom, Kamis (30/12/2010).



"Tindakan itu sangat berbahaya, apalagi dilakukan prajurit yang menjunjung tinggi disiplin. Kalau seperti itu prajurit rawan penyusupan dan tidak steril dalam bertugas," kata mantan ajudan Tri Sutrisno ini.



Sebagai orang yang banyak menelan asam garam selama 12 tahun dalam pengamanan VVIP, anggota Paspampres, kata Hasanuddin, seharusnya konsentrasi dan waspada terhadap pengamanan orang nomor 1 negara.



"Dalam aturan jelas kalau tindakan tersebut dapat menganggu kewaspadaan prajurit dalam bertugas," paparnya.



Selama bertugas melakukan pengamanan, lanjut Hasanuddin, anggota Paspampres betul-betul fokus dan tertuju pada pengamanan. 



"Mereka tidak boleh duduk, makan, baca koran. Menelepon juga tidak boleh," ujar Hasanuddin.



Lalu, sanksi apa yang diterapkan jika ternyata oknum Paspampres tersebut terbukti menyalahi aturan?



"Tindakan pelanggaran disiplin sampai hukuman disiplin dengan penjara 14 hari," jawab Hasanuddin.



Pantauan detikcom, sedikitnya ada lima anggota Paspampres yang mencoba membawa masuk kerabatnya lewat pintu menuju kursi VIP barat dan media. Pertama, ada seorang anggota berkumis yang mengenakan safari hitam dan berkartu Paspampres membawa dua orang yang diakui sebagai intel.



"Ini intel, sama pacarnya," ucap oknum tersebut saat ditanya siapa yang dibawanya ke stadion GBK, Senayan, Jakarta, Rabu (29/12).



Selain Paspampres, ada juga oknum anggota Brimob dan tim pengamanan Presiden SBY lainnya yang mencoba memasukkan keluarganya. Namun, usaha mereka sia-sia karena dilarang oleh petugas tiket.


0 komentar:

Posting Komentar